Butuh Bantuan? Customer service Onepack.id Pack Solution siap melayani dan membantu Anda.
Beranda » Artikel Terbaru » Bagaimana Kemasan Produk Meningkatkan Penjualan

Bagaimana Kemasan Produk Meningkatkan Penjualan

Diposting pada 30 April 2025 oleh Rahman | Dilihat: 39 kali

Kekuatan Tersembunyi: Bagaimana Kemasan Produk Meningkatkan Penjualan

Jujur, saya pernah meremehkan kekuatan kemasan produk. Dulu saya berpikir, “Ah, yang penting produknya bagus. Kalau isinya keren, orang pasti beli.” Tapi kenyataannya? Nggak semudah itu, bro. Bahkan produk yang luar biasa pun bisa gagal total kalau dikemas asal-asalan. Dan sebaliknya, produk biasa-biasa saja bisa laku keras hanya karena tampilannya menggoda.

Saya belajar ini waktu bantu teman saya jualan kopi kemasan. Produknya enak banget, serius. Tapi karena desain kemasannya kayak hasil print kilat di warnet, orang-orang nyaris nggak melirik. Barulah setelah kita rombak total kemasannya—pakai warna earth tone yang cozy, logo simpel tapi elegan, dan tagline catchy—penjualan naik 3 kali lipat. Padahal rasanya sama aja!

Kemasan Produk Sebagai Alat Iklan

Banyak orang lupa bahwa kemasan produk adalah iklan pertama yang dilihat konsumen. Coba deh jalan ke supermarket. Kamu bakal lihat ratusan produk berjejer, dan yang bikin kamu berhenti? Yup, kemasannya. Bukan rasa. Bukan kandungan gizinya. Tapi bentuk, warna, font, ilustrasi, dan feel saat dilihat pertama kali.

Itulah mengapa konsep iklan produk melalui kemasan itu sangat penting. Kamu mungkin nggak punya budget buat pasang iklan di TV atau Google Ads. Tapi kamu selalu punya kontrol penuh atas desain kemasanmu. Dan ketika dikemas dengan cerdas, produk kamu jadi billboard mini yang bisa berteriak di rak supermarket: “Lihat aku!”

Cetak kemasan kosmetik

Cetak kemasan kosmetik

Desain Kemasan Menarik: Psikologi & Emosi

Satu hal yang menarik, dan jujur aku baru tahu belakangan, ternyata ada ilmu psikologi warna di balik desain kemasan. Warna biru memberi kesan tenang dan profesional (makanya banyak dipakai di produk kesehatan), sementara warna merah memicu rasa lapar (coba perhatikan logo fast food).

Di sinilah strategi kemasan produk jadi krusial. Kalau target pasarnya anak muda yang edgy, jangan kasih desain yang kaku dan formal. Tapi kalau targetnya ibu-ibu, mungkin gaya clean dan informatif lebih cocok. Kita harus kenal buyer persona kita dan sesuaikan desainnya.

Saya pernah bikin kemasan granola dengan tampilan rustic dan handmade—karena target pasarnya para pecinta gaya hidup sehat dan natural. Dan hasilnya? Produk kami jadi lebih mudah masuk ke toko organik dibandingkan saat tampilannya masih polos ala bungkus plastik kiloan.

Kemasan kopi standing pouch Full printing

Kemasan kopi standing pouch Full printing

Fungsi Kemasan Produk Selain Proteksi

Orang sering mikir fungsi kemasan cuma buat melindungi isi produk. Emang benar, tapi itu baru fungsi dasar. Di dunia bisnis modern, kemasan itu:

  1. Media branding – tempat logo, warna brand, dan tone of voice tampil.
  2. Pencipta emosi – membentuk persepsi tentang nilai produk.
  3. Penentu pengalaman pengguna – terutama untuk unboxing.
  4. Pembeda dari kompetitor – bikin konsumen inget kamu, bukan si A atau si B.

Saya suka banget contoh kemasan dari Head & Shoulders kecil yang ada tutup flip-nya di atas. Simple, tapi fungsional. Atau botol kecap yang punya sistem anti-tumpah. Itu bukan cuma desain, tapi inovasi kecil yang bikin pengalaman pengguna lebih baik—dan itu adalah nilai jual.

Tips Desain Kemasan Produk yang Powerful

Kalau kamu baru mau mulai, berikut ini beberapa tips desain kemasan produk berdasarkan pengalaman (dan kesalahan) saya:

  • Kenali target pasar: Jangan asal pilih warna atau font. Anak muda suka hal playful dan colorful, sedangkan segmen premium suka warna netral dan desain minimalis.
  • Gunakan storytelling visual: Nggak perlu panjang lebar. Cukup elemen-elemen kecil yang bercerita. Contoh, ilustrasi petani lokal di kemasan teh organik bisa membangun kepercayaan dan emotional connection.
  • Pastikan informatif tapi nggak ribet: Orang cuma punya waktu beberapa detik buat baca. Gunakan hierarki teks yang jelas. Gunakan kata kunci seperti “tanpa pengawet”, “100% alami” atau “non-GMO” jika itu benar adanya.
  • Jangan pelit di bahan kemasan: Kadang, kualitas bahan kemasan mencerminkan nilai produk. Plastik buram dan murahan bisa memberi kesan negatif meski isinya premium.
  • Tes dulu sebelum produksi massal: Coba cetak beberapa versi dan minta feedback dari orang yang belum pernah lihat produknya. Kita sering bias karena udah terlalu akrab dengan desain sendiri.

Tren Desain Kemasan Terbaru (Yang Patut Kamu Coba)

Selama 2 tahun terakhir, saya terus mengikuti tren desain kemasan terbaru dan ada beberapa gaya yang terus naik daun:

  • Desain minimalis dengan fokus pada white space
  • Kemasan ramah lingkungan – bahan daur ulang, biodegradable, atau reusable
  • Typography sebagai elemen utama desain
  • Color blocking yang bold – dua atau tiga warna utama yang kontras
  • Kemasan interaktif – QR code untuk cerita produk, AR packaging, dll.

Dan tahu nggak? Banyak konsumen mau bayar lebih hanya karena kemasannya ramah lingkungan. Saya pribadi udah beberapa kali beli produk cuma karena kemasannya bisa dipakai ulang, misalnya toples kaca yang kece atau pouch kain.

Contoh Kemasan Produk yang Efektif

Saya suka banget kemasan produk dari The Body Shop. Clean, elegan, dan semua informasi penting langsung terlihat. Contoh lain, Makarizo Hair Energy—kemasannya kecil, warna mencolok, dan langsung kelihatan manfaatnya: “Hair Vitamin”.

Kalau di sektor makanan, Mayasi dengan desain maskot samurai lucunya itu sukses banget buat menarik anak muda. Itu adalah bukti nyata bagaimana kemasan produk kreatif bisa menjadi alat marketing gratis—bahkan viral di TikTok.

 Kemasan Bukan Cuma Bungkus

Banyak pemilik usaha kecil atau UMKM yang berpikir terlalu praktis soal kemasan. “Yang penting murah,” kata mereka. Tapi kenyataannya, murah bisa mahal kalau nggak laku.

Ingat, pengaruh kemasan produk meningkatkan  penjualan itu nyata. Saya udah lihat sendiri perubahan drastis setelah memperhatikan kemasan. Jangan tunggu produkmu kalah di pasaran baru sadar pentingnya hal ini.

Kemasan adalah wajah pertama dari brand kamu. Jadikan itu wajah yang ramah, percaya diri, dan meyakinkan. Anggap aja kemasan sebagai sales kamu yang selalu standby di toko tanpa lelah—dan kalau dia tampil keren, dia bisa jualan tanpa ngomong sepatah kata pun.

Jadi, buat kamu yang lagi bangun brand, jangan abaikan bagian ini. Investasi kecil di  cetak kemasan yang menarik bisa jadi strategi pemasaran jangka panjang yang super powerful.

Nah, kalau kamu pengin diskusi lebih dalam soal desain kemasan atau mau review kemasan produkmu, drop aja komentarnya ya. Yuk, bikin kemasan yang nggak cuma melindungi produk, tapi juga bikin orang jatuh cinta sebelum nyobain isinya!

 

 

Bagikan informasi tentang Bagaimana Kemasan Produk Meningkatkan Penjualan kepada teman atau kerabat Anda.

Bagaimana Kemasan Produk Meningkatkan Penjualan | Onepack.id

Belum ada komentar untuk Bagaimana Kemasan Produk Meningkatkan Penjualan

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Orang lain melihat produk ini, mungkin Anda juga tertarik?

cetak kemasan kosmetik

*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:

Cetak kemasan kosmetik*Harga Hubungi CS
Tersedia
*Harga Hubungi CS
Stok: Tersedia
Cetak Kemasan Bogor

*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:

Cetak kemasan Bogor*Harga Hubungi CS
Tersedia
*Harga Hubungi CS
Stok: Tersedia
Dus Kemasan Makanan

*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:

dus kemasan makanan*Harga Hubungi CS
Tersedia
*Harga Hubungi CS
Stok: Tersedia
Kemasan kopi Zipper

*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:

kemasan kopi zipper*Harga Hubungi CS
Tersedia
*Harga Hubungi CS
Stok: Tersedia
SIDEBAR